Wednesday, November 6, 2019

Cara tepat menulis


Cara tepat menulis

Hingga hari ini, profesi penulis adalah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial. Kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berfikir. Sebenarnya banyak di antara kita yang ingin menjadi penulis tetpi hanya beberapa persen saja yang dapat mewujudkannya.

Seringkali kita dihadapkan pada berbagai kendala dan hambatan seperti:
-          Merasa tidak berbakat dalam menulis
-          Tidak memiliki ide
-          Tidak suka menulis
-          Tidak berani menerima kritik
-          Tidak memiliki watu untuk menulis

Kendala bisa dicegah dengan faktor internal seperti motivasi dan etos yang kuat dan akhirnya bisa membuat sebuah karya tulis.

Menulis bisa dan harus dimulai dengan pertanyaan why bukan how. Karena pertanyaan how lebih bersifat teknis dan jawabannya cenderung lebih mudah dipelajari melalui proses latihan. Sedangkan, why lebih filosofis dan berhubungan dengan nilai, visi, dan misi hidup kita di dunia.

Alasa mengapa kita menulis bisa sangat beragam, misalnya:
1.    Orientasi material
2.    Orientasi eksistensial
3.    Orientasi personal
4.    Orientasi sosial
5.    Orientasi spiritual

Dalam dunia menulis, tujuan pragmatis seperti untuk mendapatkan materi atau memburu popularitas merupakan motivasi yang sah- sah saja.

Untuk menjadi penulis yang baik, ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan seperti:
a.    Read (Membaca)
Untuk menjadi penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat umu maupun yang spesifik.
b.    Discuss (Diskusi)
Hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri. Apabila diperlukan ada baiknya kita memiliki mentor menulisa yang tepat.
c.    Look and feel
Baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media sosial.
d.    Socialize

Dalam persiapan menulis ada kegiatan- kegiatan yang perlu dilakukan yaitu:
-          Menggali dan menemukan gagasan/ ide
Kegitan ini bisa dilakukan melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi, dan kajian pustaka.
-          Menentukan tujuan, genre, dan segmen pembaca
Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan. Selain itu, kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketable.
-          Menentukan topik
Dilakukan setelah penulis menetapkan untuk apa menulis, genre apa yang dipilih dan siapa sasaran pembacanya. Contohnya seperti tujuan menulisnya untuk memberikan informasi yang benar tentang kesehatan dan genrenya tulisan populer.
-          Membuat outline
Merupakan bentuk dari kerangka tulisan. Menulis outline cukup dengan garis besarnya saja. Karakteristik outline yang baik adalah memiliki kesederajatannya yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan, dan penekanan.
-          Mengumpulkan bahan materi/ buku
Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya perspektif dan referensi.

Jika ada yang bertanya bagaimana cara kita menulis maka jawabannya hanya satu adalah ‘Just Do It’. Penulis pemula sebaiknya lebih fokus pada ketekunan daloam proses menulis karena menulis itu harus bersabar, tulislah semampu kita terkebih dahulu dan jangan berfikir harus sempurna  dan juga jangan terlalu idealis. Dalam proses menulis ada beberapa hal juga yang perlu diperhatikan seperti time target, disciplin, comfortability, facilities, dan mood booster.

Setelah sudah menyelesaikan naskah kasar dari buku yang kita tulis (rough draft), tahapan yang harus dilewati hingga terbitnya buku adalah:
a.    Editing
Yang harus dilakukan adalah membaca ulang dan menyempurnakan draft.
b.    Rivising
Tahapan ini membahas tentang mengubah beberapa bagian naskah, melengkapi naskah, dan mengevaluasikan kembali naskah untuk mengurangi kesalahan menulis.
c.    Publishing
Pada tahap ini yang perlu dilakukan adalah pengiriman naskah, pracetak, pencetakan, promosi dan distribusi