Thursday, August 23, 2018

Kenali angklung, warisan musik tradisional sunda asli


Kenali Angklung, Warisan Musik Tradisional Sunda Asli
Angklung, alat musik asli Sunda ini adalah salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan. Berasal dari Kabupaten Kuningan, alat musik yang terbuat dari bambu ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia.

Tak kenal maka tak sayang. Untuk mencintai warisan yang sangat berharga ini, mari kita mengenal angklung lebih dalam. Banyak fakta unik yang mungkin belum Anda ketahui tentang instrumen ini sejauh ini, dan semuanya akan dibahas di sini.

Sejarah Angklung

Tidak ada catatan pasti kapan tepatnya angklung diciptakan. Tetapi sejarah mencatat bahwa pada abad ke-12, instrumen ini mulai digunakan, yaitu pada masa Kerajaan Sunda

Alat ini diyakini sebagai pemanggil Dewi Sri untuk memberikan kesuburan bagi lahan pertanian. Biasanya, angklung terbuat dari bambu hitam dan ater bambu dengan berbagai jenis ukuran yang menghasilkan musik yang berbeda.


Setelah itu, angklung berkembang menjadi beberapa tipe. Salah satunya adalah nada musik angklung oleh Daeng Sutigna, warga Citangtu, Kuningan yang merupakan orang pertama yang menciptakan nada musik diatonis angklung. Karena Daeng Sutigna juga, angklung bisa memainkan berbagai jenis musik, baik tradisional maupun modern.

Karena Daeng Sutigna juga, Kabupaten Kuningan kini menyebut dirinya sebagai Kabupaten Angklung dan telah berdiri sejak 2010.

Jenis Angklung

Tidak hanya satu, tetapi ada beberapa jenis angklung. Mulai dari Angklung Kanekes yang dimainkan oleh masyarakat Baduy, Angklung Reyog dimainkan di Ponorogo, Angklung Banyuwangi, Angklung Bali, Angklung Dogdog Lojor, Angklung Gubrak dimainkan oleh masyarakat Bogor, Angklung Badeng dimainkan oleh masyarakat Garut, Angklung Buncis dimainkan oleh orang-orang dari Bandung, Angklung Padaeng yang khas dari Kuningan, Angklung Toel, Angklung Sri Murni dan Angklung Sarinade yang memiliki nada bulat.


Cara Memainkan Angklung
Berbeda dengan angklung, suara khasnya juga berbeda. Begitupun dengan teknik memainkannya, didorong dengan cara yang berbeda, nada akan berbeda.
Teknik yang paling banyak digunakan untuk memainkan angklung adalah Karulung, yaitu menggoyangkannya ke kiri dan ke kanan. Cara kedua adalah dengan memeriksa, alias brengsek itu. Dan teknik Tangkep, yang mirip dengan Karulung, tetapi ada satu tabung yang diadakan agar tidak bergetar.

Festival Angklung Kuningan
Ada banyak festival angklung yang telah diselenggarakan di Jawa Barat dan Banten, serta beberapa daerah lainnya. Tapi yang akan segera diselenggarakan adalah Festival Angklung Kuningan, yang akan diselenggarakan pada 17 Agustus 2018.

Kuningan telah berulang kali menggelar festival angklung dan selalu dipadati pengunjung. Tidak hanya dari daerah Kuningan itu sendiri, tetapi juga dari daerah lain yang ingin melihat secara langsung acara akbar dari alat musik tradisional ini.
Tertarik menyaksikan festival tahunan ini? Anda bisa pergi ke Kuningan dengan kereta api. Cara termudah adalah dengan membeli tiket kereta api Indonesia ke Cirebon. Dari sini, Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan mini bus atau elf ke Kuningan.
Biasanya, ketika musim festival angklung tiba, tiket kereta api Indonesia ke Cirebon selalu terjual habis. Karena itu, Anda harus mempersiapkan diri untuk waktu yang lama agar Anda tidak kehabisan. Dan pastikan untuk membeli di Traveloka yang sudah dikenal sebagai agen tiket kereta api Indonesia yang tepercaya.
Dibandingkan dengan jalur lain, kereta ke Cirebon dan kemudian ke Kuningan adalah pilihan transportasi tercepat dan paling terjangkau. Dengan anggaran terbatas, Anda bisa menikmati serunya festival angklung di Kuningan dan sampai ke tempat-tempat lain yang tidak kalah menarik di daerah ini.

Liburan sekolahku


Liburan Sekolahku
Raissa Hanareta N. (27)
VIII A
Liburan sekolah kami dimulai pada tanggal 9 Juni 2018 dan akan masuk sekolah lagi pada tanggal 16 Juli 2018. Pada bulan itu umat Muslim sedang menjalankan ibadah puasa, dan Hari Raya Idul Fitri akan berlangsung pada tanggal 15 Juni 2018, aku dan keluargaku Sholat Ied di Jakarta dan berkeliling ke rumah keluargaku yang lain untuk bermaaf- maafan. Jadi dari tanggal 9 Juni sampai tanggal 14 Juni kegiatanku adalah bermain dengan saudara dan pergi jalan jalan ke mall terdekat.
16 Juni 2018
            Hari ini aku dan keluargaku akan berangkat ke Semarang, kami sudah berangkat dari pukul 5 pagi. Kami rencananya akan sarapan di rest area menuju Semarang. Perjalanannya lumayan melelahkan namun terasa menyenangkan bila bersama  dengan keluarga. Kami bercanda dan bernyanyi bersama dan kakakku yang berusaha untuk membuat film perjalanan mudik kami. Semuanya terasa sangat menyenangkan. Pemandangan di jalan tol sangat indah, ada sawah yang membentang sampai perkumpulan rumah penduduk.
Di perjalanan agak macet dan tersendat karena ada banyak orang yang berhenti untuk ke rest area dan ada kecelakaan. Kami sampai di Semarang siang menjelang sore sekitar pukul 14.30, jadi total perjalanannya adalah 9 jam 30 menit. Setelah sampai kami langsung menuju hotel. Kami akan tidur di Hotel Aston yang berada dekat dengan tempat wisata Lawang Sewu. Setelah sampai aku bertemu dengan saudaraku, dan langsung beristirahat. Kami di Semarang hanya 1 malam karena pada tanggal 17 Juni 2018 akan ada acara keluarga di Solo. Dan malamnya aku dan keluargaku beserta keluarga saudaraku makan tahu gimbal. Ini baru pertama kali aku memakan tahu gimbal dan rasanya sangat lezat. Perjalanan dari hotel ke tempat makan memang tidak jauh tetapi selama di perjalanan aku bermain permainan ‘Helix Jump’karena aku sedang berlomba dengan saudaraku untuk menentukan siapa yang mempunyai level                                                                            
tertinggi. Setelah makan malam kami langsung kembali lagi ke hotel dan beristirahat.


(Ini helix jump ku sendiri)

17 Juni 2018
(Selfie Mirror)
 Hari ini sebenarnya adalah hari ulang tahunku dan bundaku. Orang yang pertama mengucapkan selamat adalah eyangku, kakakku dan ayahku saja lupa kalau ada yang berulang tahun hari ini, bahkan sahabat sahabatku sendiri pun sepertinya juga lupa dan hanya ada 2 orang yang mengucapkan selamat kepadaku. Pada saat sarapan di hotel kami semua makan bersama dan setelah aku beri kode barulah pada sadar kalau hari ini ada yang berulang tahun dan baru mengucapkan selamat.  Tapi walaupun semuanya pada lupa aku tetap merasa senang sudah bisa berkumpul seperti ini. Setelah itu saudara saudara ku ingin berenang dan akhirnya aku ikut walaupun aku tidak berenang. Kolam berenangnya berada di lantai paling atas jadi bisa melihat keadaan kota Semarang pada saat di pagi hari. Setelah semuanya selesai berenang aku kembali ke kamar dan bersiap siap untuk check out. Tentu saja aku dan saudaraku tidak lupa untuk melakukan selfie mirror sebelum berangkat.

                   Kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke Solo. Perjalanan kali ini benar benar macet karena tol nya sedang diperbaiki dan kami lewat jalur alternatif yang banyak tanjakan dan turunan yang sangat curam, jadi hanya 1 per 1 mobil yang bisa melewatinya tentu saja dengan kecepatan maksimum. Tapi, ini sangat menyenangkan. Perjalanan tidak terlalu lama, namun kami melewatkan makan siang bersama di hotel.  Aku dan keluargaku sampai di hotel sudah sore dan kami langsung melakukan check in. Malamnya ada acara semacam halal bi halal dengan keluarga besarku dan seperti dugaanku tidak ada yang ingat hari ini hari apa. Setelah serangkaian acara di bagian terakhir ada permainan yang melibatkan semua anak kecil dan aku pun termasuk. Aku menang dan mendapat hadiah dan juga dapat goodie bag yang berisi makanan dan minuman. Lalu aku kira acara sudah berakhir namun tidak, tiba tiba ada sebuah pengumuman yaitu kalau hari ini aku dan bundaku berulang tahun dan kami pun bernyanyi bersama. Dan tidak disangka sangka aku juga mendapatkan hadiah dari eyang eyangku. Dan kami kembali ke kamar masing masing dan beristirahat


18 Juni 2018

            Hari ini aku masih di Solo dan hanya ingin bersenang senang. Pertama aku sarapan bersama dan berenang bersama saudaraku. Sorenya aku pergi ke pabrik gula.
19 Juni 2018
          Aku masih di Solo tapi tanpa keluarga besarku yang lain. Aku hanya bermain HP di hotel sementara kedua orang tuaku membeli buah tangan. Setelah itu aku check out. Dan melanjutkan perjalanan ke Wonosobo. Perjalanannya terasa sangat lama dan membuat pegal. Kami sampai di Wonosobo sudah malam dan langsung menuju rumah eyangku.
20- 22 Juni 2018

          Kegiatanku di Wonosobo hanya bermain HP dan bermain bersama saudaraku serta tiduran di kamar. Pada tanggal 22 Juni aku akan pulang dari Wonosobo menuju Cirebon, tetapi tidak lupa membeli oleh oleh dan makan mie ongklok. Aku sampai di Cirebon pada adzan Maghrib dan langung mencari hotel. Aku menginap di hotel Neo dan hanya semalam. Aku langsung menuju rumah eyangku.
           
23 Juni 2018
             Hari ini aku akan pulang ke Jakarta tetapi aku harus membeli oleh oleh terlebih dahulu dan makan siang. Setelah makan siang  sholat dan pamit ke eyangku dan langsung kembali ke Jakarta.[
24 Juni- 15 Juli 2018
            Kegiatanku hanya pergi berjalan jalan dan bermain HP, bermain bersama saudaraku, dan menonton drama Korea. Dan keesokan harinya aku akan kembali bersekolah.
Tamat