Musik Klasik dan Generasi Mulenial

Karya tulis ilmiahku berjudul ‘ Musik Klasik dan Generasi Milenial’. Di sini aku akan menjelaskan bagaimana music klasik berkembang, mengapa banyak orang yang tidak menyukai musik klasik, bagaimana juga caranya agar mereka bisa mengubah pandangan musik klasik, dan apa saja manfaat atau keuntungan orang orang mendengarkan musik klasik.

Mungkin banyak yang berpikir mengapa aku mengangkat tema atau judul ini, jadi aku pakai tema ini karena aku merasa sangat banyak manfaat yang akan disia- siakan jika tidak menyukai musik klasik. Tetapi, kembali lagi kepada diri orang masing- masing. Jadi music klasik lahir pada zaman klasik. Sekedar mengingatkan  zaman klasik dan musik klasik itu jauh berbeda. Agar bisa mendapatkan hasil yang lebih akurat lagi, aku mjenggunakan 3 cara untuk pengumpulan datanya sendiri. Yang pertama aku akan menggunakan cara dengan membaca buku, yang kedua aku akan mencari artikel dari sumber yang terpercaya, dan yang terakhir aku akan menggunakan questioner. Jadi generasi milenial yang aku maksud atau sasarannya adalah anak  anak umur SMP Labchool Jakarta.

jadi seperti yang aku jelaskan di atas music klasik memiliki banyak manfaat yaitu:

1      Meningkatkan respon fisiologis

2.       Peningkatan IQ

3.       Menurunkan tekanan darah

4.       Mengurangi insomnia

5.       Membantu bayi dalam kandungan menjadi lebih aktif

Kurang lebih seperti di atas karya ilmiahku atau kartulku nanti.

Liburanku seru !

Kami liburan mulai pada tanggal 18 Desember 2018 sampai tanggal 7 Januari 2019. Kami sebenarnya sudah ambil rapot pada tanggal 17 Desember, tapi baru bisa dibilang liburan keesokan harinya. Pada hari pertama liburan aku hanya di rumah saja, menjalankan aktivitas seperti biasanya seperti menonton televisi dan bermain HP.  Hari selanjutnya sama kayak hari sebelumnya, hanya bermain HP dan menonton TV.  Selanjutnya pada hari Jumat aku pergi melayat bersama bunda, kakak, eyang, tanteku, dan saudara. Setelah melayat, karena sudah masuk makan siang, kami akhirnya makan Yoshinoya karena saudaraku sedang sangat ingin makan yoshinoya. Sebenarnya sebelum liburan aku sudah diajak oleh tanteku untuk ikut liburan ke Bandung, tetapi hanya aku saja sedangkan bunda, ayah, dan kakaku tetap di rumah. Tadinya kami akan berangkat hari Minggu pagi, tetapi tidak jadi dan jadinya pada hari Sabtu pagi. Akhirnya pada malam hari aku menyiapkan baju- baju yang sekiranya dibutuhkan di Bandung.

Pada hari sabtu, aku sudah dibangunkan pagi pagi karena “katanya” akan berangkat setelah adzan subuh berkumandang. Akhirnya aku bersiap dengan terburu- buru dan tidak mandi ( Hanya cuci muka dan sikat gigi saja). Dan sarapan juga di mobil. Namun, karena saudaraku banyak jadinya harus menunggu lumayan lama. Dan aku ketiduran selagi menunggu, sampai akhirnya bundaku membangunkan aku lagi karena tanteku sudah mau sampai. Akhirnya aku naik mobil dan koperku dibawa masuk ke mobil dengan bantuan ayah dan kakakku. Setelah itu, kami berangkat. Kalau biasanya kami melewati rute yang jalan tol, kali ini berbeda karena kami melewati jalan biasa untuk menghindari karena pasti banyak yang akan ke Bandung dan pastinya juga macet. Perjalanan memakan waktu yang relative lama karena melewati jalan biasa juga macet tapi tidak separah dengan melewati jalan tol. Perjalanan sekitar  6 jam. Membuat kami semua lelah karena sudah duduk cukup lama. Pada saat sudah memasuki kota Bandung, sudah memasuki waktu makan siang dan kami juga kelaparan karena belum sempat sarapan karena di mobil hanya memakan camilan. Sebelum makan siang, kami mampir ke toko buku yang bernama toko buku togamas. Barulah setelah itu aku makan siang ayam geprek. Aku dan ke 3 saudaraku memesan ayam geprek mozzarella, dan rasanya sangat nikmat dan pedas tentu saja. Setelah itu aku ke rumah saudaraku dan tidak pergi kemana mana karena kami ingin beristirahat dan membereskan bawaan kami semua.

Di Bandung aku kerjaannya juga Cuma membaca buku, menonton, dan bermain HP ataupun dengan saudaraku. Aku lupa hari apa tapi aku naik gunung yang namanya gunung Putri, dan di sana sangaat dingin. Aku berangkat benar benar setelah subuh untuk menghindari macet, karena gunung itu ada di daerah Lembang yang pastinya akan penuh dengan banyak orang. Sesampainya di sana aku disuguhi pemandangan yang sangat memanjakan mata. Tetapi sebelum melihat pemandangan yang lebih bagus lagi aku perlu untuk naik gunung itu. Untuk mencapai atas sangat susah, karena jalannya lumayan terjal dan licin serta gigiku juga beku. Akhirnya kami sampai di ½ gunung dan kami masih ingin naik lagi ke atas, jadi kami mulai naik lagi dan capek bangeeet. Mungkin karena ini kali pertama aku naik gunung. Di tengah perjalanan aku sempat berhenti sebentar Karen capek, erus ada kakak perempuan yang tidak aku kenal menyemangatiku dan aku hanya bilang terima kasih. Sesampainya kami di bagian ¾ gunung kira kira kami berfoto dulu dan pemandangannya sangat indah. Dan kami pun mulai memasak karena belum sempat sarapan. Setelah makan dan kenyang aku naik lagi menuju puncak gunung dan berfoto lagi dan lagi. Untuk menuju tempat tadi aku harus turun dan setiap bagian turunan gunung aku selalu gemeteran, ntah karena takut atau lelah. Aku makan lagi setelah itu, dan kami pun menuju ke “benteng”, dan jalan lagi lumayan jauh tapi untungnya tidak terlalu menanjak. Setelah sampai, bentengnya itu lumyan menakutkan karena sudah berlumut dan gelap. Kami berfoto lagi. Saat mau turun dari benteng aku terjatuh karena terpeleset.  Akhirnya kami pun pulang.

Di Bandung aku juga pergi ke perpustakaan dan mencari buku untuk mengerjakan karya tulis yang merupakan syarat kelulusan. Aku pun meminjamnya dan memfoto kopi buku tersebut agar bisa dibawa pulang ke Jakarta. Aku meminjamnya sekitar 1 munggu kurang. Untungnya, aku bisa mengerjakan kartul dengan baik di sana.

Di sana, aku juga pergi ke upside down world untuk hiburan. Setelah itu aku makan di tempat yang sangat aku inginkan aitu di Chingu Kafe. Di sana menyediakan makanan korea yang sangat aku sukai.

Dan akupun pulang ke Jakarta pada tanggal 5 Januari 2019.