Cara tepat menulis
Hingga hari ini, profesi penulis adalah
satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial. Kemampuan menulis
dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berfikir. Sebenarnya
banyak di antara kita yang ingin menjadi penulis tetpi hanya beberapa persen
saja yang dapat mewujudkannya.
Seringkali kita dihadapkan pada berbagai
kendala dan hambatan seperti:
- Merasa tidak
berbakat dalam menulis
-
Tidak memiliki ide
-
Tidak suka menulis
-
Tidak berani
menerima kritik
-
Tidak memiliki watu
untuk menulis
Kendala bisa dicegah dengan faktor
internal seperti motivasi dan etos yang kuat dan akhirnya bisa membuat sebuah
karya tulis.
Menulis bisa dan harus dimulai dengan
pertanyaan why bukan how. Karena pertanyaan how lebih bersifat teknis dan
jawabannya cenderung lebih mudah dipelajari melalui proses latihan. Sedangkan,
why lebih filosofis dan berhubungan dengan nilai, visi, dan misi hidup kita di
dunia.
Alasa mengapa kita menulis bisa sangat
beragam, misalnya:
1. Orientasi material
2. Orientasi eksistensial
3. Orientasi personal
4. Orientasi sosial
5. Orientasi spiritual
Dalam dunia menulis, tujuan pragmatis
seperti untuk mendapatkan materi atau memburu popularitas merupakan motivasi
yang sah- sah saja.
Untuk menjadi penulis yang baik, ada
beberapa kegiatan yang perlu dilakukan seperti:
a. Read (Membaca)
Untuk menjadi penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku
baik yang bersifat umu maupun yang spesifik.
b. Discuss (Diskusi)
Hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita
mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau
dengan diri kita sendiri. Apabila diperlukan ada baiknya kita memiliki mentor
menulisa yang tepat.
c. Look and feel
Baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media
sosial.
d. Socialize
Dalam persiapan menulis ada kegiatan-
kegiatan yang perlu dilakukan yaitu:
-
Menggali dan
menemukan gagasan/ ide
Kegitan ini bisa dilakukan melalui pengamatan baik terhadap
kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi, dan kajian pustaka.
-
Menentukan tujuan,
genre, dan segmen pembaca
Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam
menentukan warna tulisan. Selain itu, kita harus memastikan bahwa tulisan yang
kita hasilkan akan marketable.
-
Menentukan topik
Dilakukan setelah penulis menetapkan untuk apa menulis, genre apa
yang dipilih dan siapa sasaran pembacanya. Contohnya seperti tujuan menulisnya
untuk memberikan informasi yang benar tentang kesehatan dan genrenya tulisan
populer.
-
Membuat outline
Merupakan bentuk dari kerangka tulisan. Menulis outline cukup
dengan garis besarnya saja. Karakteristik outline yang baik adalah memiliki
kesederajatannya yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan, dan penekanan.
-
Mengumpulkan bahan
materi/ buku
Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk
memperkaya perspektif dan referensi.
Jika ada yang bertanya bagaimana cara
kita menulis maka jawabannya hanya satu adalah ‘Just Do It’. Penulis pemula
sebaiknya lebih fokus pada ketekunan daloam proses menulis karena menulis itu
harus bersabar, tulislah semampu kita terkebih dahulu dan jangan berfikir harus
sempurna dan juga jangan terlalu
idealis. Dalam proses menulis ada beberapa hal juga yang perlu diperhatikan
seperti time target, disciplin, comfortability, facilities, dan mood booster.
Setelah sudah menyelesaikan naskah kasar
dari buku yang kita tulis (rough draft), tahapan yang harus dilewati hingga
terbitnya buku adalah:
a. Editing
Yang harus dilakukan adalah membaca ulang dan menyempurnakan draft.
b. Rivising
Tahapan ini membahas tentang mengubah beberapa bagian naskah,
melengkapi naskah, dan mengevaluasikan kembali naskah untuk mengurangi
kesalahan menulis.
c. Publishing
Pada tahap ini yang perlu dilakukan adalah pengiriman naskah,
pracetak, pencetakan, promosi dan distribusi