Arti Hari Pahlawan Bagiku
Oleh : Raissa Hanareta Nurendriah
7A / 31
“Mengapa pada 10 November diadakan
Upacara Hari Pahlawan ?” Menurutku itu semua untuk mengenang jasa jasa para
pahlawan yang sudah gugur mendahului kita semua. Dan sebagai bentuk menghargai
apa yang sudah para pahlawan kita lakukan bukan demi kepentingan diri mereka
sendiri melainkan demi kepentingan Negara Republik Indonesia.
Semua pahlawan itu memiliki banyak
karakteristik yang juga harus kita miliki salah satunya adalah berani dan juga
pantang menyerah. Mereka sangat berani berjuang melawan Jepang dan juga Belanda
yang memberontak untuk menduduki Indonesia. Selain itu mereka juga pantang
menyerah melawan penjajah walaupun keluarga, sanak saudara, teman, sahabat,
bahkan anaknya telah direnggut dari mereka.
Salah satu tokoh yang berjasa demi
kemerdekaan Negara Republik Indonesia adalah K.H Abdul Wahid Hasyim, beliau
adalah seorang pahlawan yang aktif dalam berbagai organisasi seperti NU dan
BPUPKI maupun PPKI. Beliau meninggal pada usia 39 tahun dalam kecelakaan mobil
yang disaksikan langsung oleh anak sulungnya yaitu presiden ke- 4 RI yang biasa
disebut Gus Dur.
Ada juga Kartini yang menuntut
persamaan hak untuk kaum wanita. Beliau sangat berjasa bagi kaum wanita di
Indonesia. Dulu wanita di Indonesia tidak diperbolehkan keluar atau dipingit
walaupun untuk bersekolah sekalipun. Yang diperbolehkan bersekolah hanyalah
anak anak dari keluarga bangsawan.
Banyak sekali pengorbanan mereka agar
Indonesia bisa menjadi negara yang
merdeka. Seperti yang dikatakan oleh Pembukaan UUD yaitu “ Atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa
dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”. Jadi,
intinya jika tidak berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, Indonesia tidak akan
mencapai kemerdekaannya sampai saat ini. Dan
itu juga berkat dorongan keinginan luhur dari rakyat Indonesia yang sama sama
berjuang untuk merebut Indonesia dari tangan penjajah.
Hari Pahlawan sering diselenggarakan pada hari
kelahiran pahlawan nasional maupun peringatan peristiwa yang mengantarkan
mereka jadi pahlawan. Di hari tersebut, bangsa Indonesia diajak kembali untuk
mengingat besarnya jasa pahlawan yang sudah berjuang demi kemerdekaan
Indonesia. Tanggal 10 November 1945 adalah tanggal di mana pasukan Indonesia
pertama kalinya melakukan perang terhadap tentara asing. Perang tersebut
dilakukan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
Selain dikenal sebagai pertempuran pertama, tanggal 10 November tercatat juga
sebagai pertempuran terberat sepanjang sejarah dalam Revolusi Nasional
Indonesia.
Maksud dari kegiatan ini ialah untuk mengenang dan
memperingati perjuangan para pahlawan dan pejuang dalam mempertahankan
kemerdekaan Republik Indonesia. Tak hanya itu tujuan memperingati Hari Pahlawan
ialah diharapkan bisa membangun ingatan kolektif dan kesadaran berbangsa dan
bernegara. Dan diinginkan agar kegiatan ini bisa memperkokoh nilai-nilai
kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial.
"Hari Pahlawan diharapkan pula dapat lebih
membangkitkan semangat kebangsaan, menumbuh-kembangkan nilai-nilai kepahlawanan
serta meningkatkan kecintaan kepada Tanah Air kita dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia," kata Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar
Parawansa.
Peristiwa pertempuran di Surabaya, 10 November 1945
merupakan satu dari sekian banyak kisah besar perjuangan bangsa Indonesia
mempertahankan kemerdekaan. Pertempuran ini dipicu oleh tewasnya Brigadir
Jenderal Mallaby, dalam pertempuran di Surabaya, Jawa Timur. Dalam peperangan
itu, Mallaby tewas terpanggang di dalam mobil yang ditumpanginya setelah diduga
terkena ledakan granat tepat saat dirinya melintas di Depan Gedung Internatio.
Hingga 10 November 1945 pagi, rakyat
masih menunggu, hingga sebuah laporan yang disampaikan seorang pemuda masuk ke
dalam telinga. Laporan itu menyatakan adanya penembakan yang dilakukan tentara
Inggris. Pertempuran hebat pun terjadi. Segenap rakyat larut dalam perjuangan.
Tidak ada perbedaan golongan, tingkatan, agama apalagi pandangan politik.
Mereka bersatu, bahu membahu mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang
terancam.
Dulu
Bung Tomo tidak dikenali siapapun. Nama Bung Tomo semakin melejit berkat
seruan-seruan pembukaannya di dalam siaran-siaran radionya yang penuh dengan
emosi. Meskipun Indonesia kalah dalam Pertempuran 10 November itu, kejadian ini
tetap dicatat sebagai salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Kemerdekaan
Indonesia. Namun siapa yang menyangka, ternyata dahulu Bung Tomo juga pernah
menjajal profesi jurnalis, hingga sukses mengantarnya sebagai pewarta handal.
Setelah
kemerdekaan Indonesia, Sutomo sempat terjun dalam dunia politik pada tahun
1950-an, namun ia tidak merasa bahagia dan kemudian menghilang dari panggung
politik. Pada akhir masa pemerintahan Soekarno dan awal pemerintahan Suharto
yang mula-mula didukungnya, Sutomo kembali muncul sebagai tokoh nasional.
Gelar pahlawan nasional pun diberikan
kepada Bung Tomo bertepatan pada peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November
2008. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Kabinet
Indonesia Bersatu, Muhammad Nuh pada tanggal 2 November 2008 di Jakarta.
Intinya
dari semua artikel yang ada di atas adalah kita semua harus menghargai pahlawan
yang sudah mendahului kita semua. Kita juga harus bisa menjadi pahlawan yang
berguna bagi agama, nusa, dan bangsa.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Pahlawan
https://www.pegipegi.com/travel/mengapa-10-november- dijadikan-hari-pahlawan/
https://www.merdeka.com/peristiwa/tak-hanya-mengenang-ini- tujuan-peringatan-hari-pahlawan-2016.html
dll
Saya sangat setuju hari Pahlawan
ReplyDeletefotonya juga keren
waa
ReplyDeletetulisannya keren,, kapitalnya diperhatiin ughaa ;(
keren sekali
ReplyDeleteAku suka buku ini, sangat menyedihkan bahwa pahlawan rela mengorbankan jiwanya hanya biar generasi hidupnya bisa berkeehidupan bangsa yang bebas
ReplyDelete